Rabu, 03 Februari 2010

Malaysia Ciptakan Mesin Penghemat Air Wudlu


KUALA LUMPUR - Perusahaan Malaysia mengembangkan sebuah mesin yang disebut-sebut bisa membantu umat Muslim menyucikan diri sebelum melakukan ibadah shalat tanpa membuang air secara berlebihan.

Mesin berwarna hijau penuh ornamen tersebut dilengkapi sensor otomatis dan baskom untuk mengatur penggunaan air selama berwudu.

Wudu merupakan ritual penyucian diri yang dilakukan sebelum menjalankan ibadah wajib shalat lima waktu. Ada lebih dari 1,7 miliar Muslim di seluruh dunia, dan sebagian besar berasal dari wilayah Afrika dan Timur Tengah dimana pasokan air terhitung cukup langka.

Penemu teknologi penghemat air wudhu ini, AACE Technologies mengandalkan negara-negara kaya di dua wilayah tersebut agar tertarik menggunakan mesin mereka. Mesin buatan AACE Technologies akan siap dipasarkan dalam enam bulan mendatang dan dibanderol seharga USD3.000 sampai USD4.000 per unit.

"Menghemat air adalah motivasi kami untuk mengadopsi sistem ini sebagai pengganti metode konvensional," kata chairman AACE Anthony Gomez, seperti dikutip dari Times of India, Selasa (2/2/2010).

Perangkat yang juga mengeluarkan suara rekaman ayat-ayat Al Quran tersebut memiliki tinggi sekira 1,5 meter. Dibandingkan keran air wudhu konvensional, mesin ini hanya menggunakan air sebanyak 1,3 liter.

"Selama musim ibadah Haji, sekira dua juta orang menggunakan 50 juta liter air per hari untuk berwudu. Jika mereka memanfaatkan mesin ini, mereka bisa bisa menghemat 40 juta liter air setiap harinya," tambah Gomez.

Dibutuhkan waktu selama dua tahun dan biaya sebesar USD2,5 juta untuk mengembangkan mesin tersebut. Dubai menjadi yang pertama tertarik menggunakan mesin ini untuk keperluan air di bandara. AACE juga membidik target ke mesjid-mesjid dan gedung perkantoran untuk memasarkan mesin ciptaannya.

"Ide ini sangat bagus dan sejalan dengan ajaran Islam. Bagi negara dengan sumber air melimpah mungkin air akan sangat murah, namun mesin ini akan sangat bermanfaat bagi negara-negara dengan pasokan air yang tidak cukup banyak," tandas Gomez.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar